Gambar Sampul IPS · BAB V PERAN INDONESIA DI ERA GLOBAL
IPS · BAB V PERAN INDONESIA DI ERA GLOBAL
SW WIDODO

22/08/2021 15:54:43

SD 6 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

PERAN INDONESIA

DI ERA GLOBAL

Bab

5

A. Peta Konsep

PERAN INDONESIA

DI ERA GLOBAL

Konsep Globalisasi

Dampak Negatip

Dampak Positip

PBB

ASEAN

Asia Afrika

Bank Dunia

WTO

ADB

APEC

Pemberantasan Terorisme

Perdamaian Dunia

Perlucutan Senjata

Bidang Politik

Bidang Sosial

Bidang Ekonomi

Bidang Keamanan

B. Pendahuluan

Pada Bab V ini kita akan belajar tentang peran Indonesia di era global. Sebagaimana

bab sebelumnya, kegiatan kita awali dengan mengerjakan kuis. Kemudian kita mempelajari

pengertian globalisasi, dengan mengidentikasi dampak positip dan negatipnya. Pembahasan

tentang peran Indonesia dalam berbagai organisasi multilateral kita kelompokkan dalam

bidang tertentu. Secara berurutan bidangnya adalah politik, ekonomi, sosial, dan keamanan.

Organisasi multilateral artinya organisasi yang anggotanya terdiri dari beberapa negara.

Pera Indonesia di Era Global

47

C. Indonesia di Tengah Globalisasi

1. Tantangan

Sebagian atau seluruh materi yang akan kita pelajari sesungguhnya sudah kita kenal. Ayo

kita buktikan!

Kuis No.20. Berbagai organisasi multilateral

Lengkapilah kata-kata yang belum lengkap di atas. Caranya, isilah kotak yang masih kosong,

sehingga terbentuk kata yang sesuai deskripsinya!

01. Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara.

02. Perhimpunan bangsa-bangsa seluruh dunia.

03. Kerja sama ekonomi Asia Pasik.

04. Organisasi perdagangan dunia.

05. Tujuan pembangunan milenium PBB.

06. Perjanjian non-proliferasi nuklir.

07. Badan verikasi atom PBB.

08. Bank Pembangunan Asia.

09. Senjata pemusnah massal.

10. Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan RI.

11. Kontingen Garuda.

12. Organisasi internasional pelarangan senjata kimia.

13. Organisasi donor untuk Indonesia.

2. Globalisasi

Kita tentu pernah menyaksikan pertandingan sepak bola Piala Dunia di luar negeri yang

disiarkan langsung melalui pesawat televisi. Siaran ini disaksikan oleh penduduk seluruh

dunia. Ketika terjadi demam sepak bola seperti itu, banyak anak-anak Indonesia memakai

kaos bertuliskan nama pemain sepak bola dunia. Hal ijni juga dilakukan oleh anak-anak lain

di seluruh dunia. Akhirnya banyak orang di berbagai belahan dunia ini memiliki kesenangan,

gaya berpakaian, atau menyanyikan lagu yang sama. Inilah gambaran dari globalisasi.

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

48

Globalisasi adalah menyatunya dunia dalam kemiripan cara hidup. Dalam globalisasi,

peristiwa di satu negara akan mempengaruhi seluruh penjuru dunia. Penyebab munculnya

globalisasi adalah kemajuan di bidang komunikasi, transportasi, dan teknologi informasi.

Kemajuan itu mempererat hubungan antar individu, masyarakat, dan negara di seluruh dunia.

Globalisasi juga ditandai oleh munculnya perusahaan multinasional. Perusahaan tersebut

dimiliki banyak orang dari berbagai negara.

Globalisasi membawa perubahan besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita.

Sebagian perubahan itu berdampak positip, namun sebagian lainnya berdampak negatip.

Coba kita identikasi contoh dampak positif atau negatipnya berikut ini.

No.

Dampak Globalisasi

Positip

Negatip

1.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi

V

2.

Penyakit berbahaya cepat menular, seperti u burung.

...

...

3.

Fasilitas transportasi & komunikasi semakin canggih.

...

...

4.

Imu pengetahuan dan teknologi maju pesat.

...

...

5.

Industri lokal tidak mampu bersaing.

...

...

6.

Memudarnya budaya lokal.

...

...

7.

Bantuan untuk bencana alam dari negara lain cepat datang

...

...

8.

Pengaruh budaya yang tidak sesuai dengan nilai lokal.

...

...

9

Kesenjangan negara kaya dan miskin makin lebar.

...

...

10. Menyebarnya penyalahgunaan narkoba.

...

...

Kuis No. 20. Mengidentikasi dampak positip atau negatip dari globalisasi.

Lengkapilah kolom tiga dan empat dengan checklist ( V ) bila sesuai dan tanda ( – ) apabila

tidak sesuai.

Kebijakan umum Pemerintah Indonesia dalam kerja sama luar negeri memiliki sasaran

antara lain:.

a. Semakin meningkatnya peran Indonesia dalam era global dan dalam menciptakan

perdamaian dunia,

b. Terjaganya citra Indonesia di dalam hubungan internasional.

c. Mendorong terciptanya tatanan dan kerja sama ekonomi regional dan internasional yang

lebih baik.

Semua sasaran di atas harus mendukung pembangunan nasional Indonesia.

Globalisasi juga ditandai dengan semakin intensifnya hubungan internasional. Dalam

rangka hubungan internasional ini, Indonesia menjalin kerja sama bilateral maupun multilateral.

Kerja sama multilateral biasanya berbentuk organisasi internasional seperti PBB, ASEAN,

APEC, dsb.Untuk mempermudah pemahaman bab ini, kerja sama kita kelompokkan ke dalam

berbagai bidang. Bidang ini meliputi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.

3. Bidang Politik

Peran Indonesia di percaturan politik internasional tentu tidak bisa dipisahkan dengan

bidang lainnya. Hal ini tampak pada organisasi-organisasi kerja sama internasional yang

diikuti Indonesia. Kecuali bidang politik, kerja sama internasional kita juga berkaitan dengan

bidang lain. Organisasi internasional yang diikuti Indonesia sesungguhnya sangat banyak.

Dalam bab ini kita batasi sebagian saja, yaitu ASEAN, AA, dan PBB.

Pera Indonesia di Era Global

49

a. ASEAN

ASEAN merupakan singkatan dari

Association of Southeast Asian Nations

. Artinya,

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN merupakan perhimpunan 10 negara

di Asia Tenggara. Tujuannya antara lain menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi

kawasannya.

Tahun 1967 Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok ditandatangani. Hal ini menandai

berdirinya ASEAN. Menteri luar negeri dari lima negara menandatangani deklarasi tersebut.

Masing-masing adalah dari Indonesia, Malaysia, Filippina, Singapura dan Thailand. Brunei

bergabung menjadi anggotanya tahun 1984, menyusul Vietnam tahun 1995. Laos and

Myanmar menjadi anggotanya tahun 1997, disusul Kamboja tahun 1999. Sekretariatnya ada

di Jakarta.

Tujuan dibentuknya ASEAN tercantum dalam Deklarasi Bangkok, antara lain untuk:

1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan

kebudayaan;

2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;

3) Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu di berbagai bidang;

4) Saling memberikan bantuan dalam bidang pendidikan, profesi, teknik dan administrasi;

5) Meningkatkan pertanian, industri, perdagangan, transportasi , komunikasi, dan taraf hidup

rakyat;

6) Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;

7) Memelihara kerja sama dengan berbagai organisasi internasional dan regional lainnya.

ASEAN berpedoman pada beberapa prinsip. Diantaranya persamaan kedudukan dalam

keanggotaan, tanpa mengurangi kedaulatan masing-masing negara anggota. Anggota ASEAN

sepenuhnya tetap memiliki kedaulatan ke dalam maupun ke luar. Musyawarah, kepentingan

bersama, dan saling membantu merupakan ciri kerja sama ASEAN.

Peran Indonesia dalam ASEAN sangat aktif. Indonesia adalah pendiri ASEAN. Indonesia

juga merupakan pemrakarsa pembentukan Komunitas ASEAN. Komunitas ini merupakan

upaya ASEAN untuk lebih mempererat integrasinya dalam politik internasional. Komunitas

ASEAN berupaya menyesuaikan cara pandang agar dapat lebih terbuka. Hal ini penting

dalam membahas permasalahan domestik yang berdampak pada kawasan.

Keanggotaan Indonesia dalam ASEAN memberikan banyak manfaat. ASEAN banyak

memberikan bantuan kepada Indonesia dalam berbagai hal. Diantaranya, untuk bencana

alam, proses perdamaian di Aceh, dan kebakaran hutan.

Sumber: deplu

Gambar No.23. Penandatanganan deklarasi ASEAN di Bangkok tahun 1967. Adam Malik,

Menteri Luar Negeri Indonesia tampak nomor dua dari kiri (kiri). Para kepala negara dari

anggota ASEAN pada KTT ASEAN tahun 2007. Ketiga dari kiri adalah Presiden Indonesia

(Kanan).

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

50

b. Asia Afrika

Indonesia juga merupakan anggota dari kerja sama Asia-Afrika (AA). Indonesia adalah

pemrakarsa sekaligus pelaksana kerja sama ini. KTT AA pada tahun 2005 diselenggarakan

Indonesia. Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati setengah abad KTT AA 1955 di Bandung.

Indonesia ingin membangkitkan kembali semangat kerja sama AA di tahun 1955.

Jumlah negara di Asia dan Afrika merupakan setengah dari negara anggota PBB.

Penduduk kedua benua berjumlah 73% dari penduduk dunia. PDB-nya sekitar 9,3 trilliun

dollar AS. Potensinya untuk dikembangkan dalam sebuah kerja sama yang lebih kongkrit

amat besar.

Berbagai masalah global dihadapi oleh negara-negara AA. Diantaranya, masalah

lingkungan hidup, kemiskinan, terorisme, dan penyakit menular. Masalah ini harus dihadapi

bersama-sama.

Manfaat KTT AA 2005 bagi Indonesia antara lain :

Meningkatkan citra politik Indonesia di dunia internasional;

Meningkatkan kerja sama antara AA terutama bidang politik, ekonomi, dan budaya;

Memberikan wahana untuk saling tukar informasi dan pengalaman.

c. PBB

PBB merupakan singkatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Organisasi internasional

ini beranggotakan hampir seluruh negara di dunia. Berdirinya tahun 1945, ketika Perang

Dunia II baru saja usai. Tujuannya untuk menjaga perdamaian dunia dan mengembangkan

hubungan antara semua negara. Tujuan lainnya adalah menyelesaikan masalah internasional

dan meningkatkan penghargaan HAM. PBB adalah organisasi besar dengan tugas beragam.

Lembaga ini memiliki badan-badan khusus dan organisasi-organisasi yang lebih kecil. Masing-

masing bagian memiliki tugas khusus. Kita nanti akan membahas sebagian saja.

Peran Indonesia dalam PBB sangat aktif. Hal ini ditunjukkan dengan keikutsertaan

Indonesia di hampir semua bagiannya. Indonesia juga seringkali memfasilitasi kegiatan yang

diselenggarakan PBB.

Indonesia pernah menyelenggarakan konferensi PBB tentang Perubahan Iklim. Negara

kita juga pernah menyelenggarakan konferensi PBB tentang Anti Korupsi. Dua peristiwa

internasional ini diselenggarakan di Bali.







Sumber: Wikipedia dan Encarta 2007

Gambar No.24. Indonesia berperan aktif dalam berbagai kegiatan PBB. Suasana Konferensi

Perubahan Iklim. di Bali, akhir tahun 2007 (kiri). Virus H5N1 penyebab u burung.

Pemberantasan penyakit menular merupakan salah satu butir dari MDGs (Kanan).

Pera Indonesia di Era Global

51

Pada tahun 2000 PBB menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium. KTT

merupakan konferensi yang diikuti oleh kepala negara. Milenium artinya seribu tahun. Jadi KTT

millenium merupakan konferensi yang diikuti para kepala negara anggota di awal tahun 2000.

Semua yang hadir sepakat untuk melaksanakan Deklarasi Milenium. Deklarasi ini mencakup

banyak hal dan berdasarkan pelaksanaan HAM. Deklarasi ini kemudian menyepakati tujuan

pembangunan global. Tujuan ini terkenal dengan

Millennium Development Goals

, disingkat

MDGs.

Target pencapaian MDGs sampai tahun 2015. Diperlukan kerja keras untuk mencapai

tujuan mulia tersebut. Kedelapan tujuan tersebut adalah:

a. mengurangi kemiskinan dan kelaparan;

b. mencapai pendidikan tingkat dasar untuk semua;

c. mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;

d. menurunkan angka kematian anak;

e. meningkatkan kesehatan ibu

f. mengatasi penyakit berbahaya dan menular;

g. memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan

h. mendorong kemitraan global dalam pelaksanaan pembangunan.

Indonesia berupaya keras untuk mencapai MDGs. Caranya, dengan melakukan

penyusunan Strategi Nasional Pengentasan Kemiskinan. Strategi ini diintegrasikan dengan

upaya-upaya pencapaian MDGs dalam strategi pembangunan nasional.

4. Bidang Ekonomi

Indonesia berperan aktif dalam berbagai lembaga ekonomi internasional. Diantaranya

adalah Bank Dunia, APEC, dan WTO. Indonesia juga anggota organisasi negara-negara

pengekspor minyak yang disebut OPEC. Kepanjangan OPEC adalah

Organization of Petroleum

Exporting Countries

. Namun karena Indonesia saat ini merupakan pengimpor minyak, maka

keanggotaannya sedang dikaji lagi.

a. ADB

ADB merupakan singkatan dari

Asian Development Bank

. Artinya, Bank Pembangunan

Asia. ADB adalah lembaga keuangan pembangunan multilateral. Tujuannya membantu upaya

mengurangi tingkat kemiskinan di negara-negara kawasan Asia Pasik (Aspas). ADB didirikan

pada tahun 1996.

Pemegang saham ADB terdiri dari berbagai negara. Jepang dan AS adalah pemegang

saham terbesar. Dewan gubernur terdiri dari satu perwakilan dari setiap negara anggota.

Dewan ini bertemu setiap tahun.

Tujuan utama ADB adalah memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat di kawasan

Aspas. Program bantuan ADB berhubungan langsung dengan tiga pilar utama strategi

pengentasan kemiskinan. Tiga pilar itu adalah pembangunan berkelanjutan, pembangunan

sosial dan pemerintahan yang baik. Prioritas lainnya adalah hukum dan kebijakan reformasi

sosial pembangunan. Program ADB didasarkan atas 3 pilar tersebut. Diantaranya, pertumbuhan

ekonomi, pengembangan SDM, persamaan gender, dan pemerintahan yang baik.

ADB memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan bagi Indonesia. Bentuknya

berupa pinjaman yang diberikan melalui CGI. Pinjaman tersebut antara lain diberikan melalui

pembiayaan berbagai proyek-proyek kerja sama. Di samping itu, ADB juga memberikan

bantuan hibah kepada Indonesia. Hibah ini berupa tiga bantuan teknis kepada Indonesia guna

mendukung program desentralisasi. Pertama, peningkatan kapasitas manajemen keuangan,

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

52

perencanaan pembangunan, SDM dan administrasi umum. Kedua, jasa konsultan keuangan

untuk Pemda pada proyek infrastruktur perkotaan. Ketiga, pengembangan pemerintahan

daerah yang baik.

b. APEC

APEC merupakan singkatan dari

Asia-Pacific Economic Cooperation

. Lembaga ini

merupakan forum kerja sama ekonomi. Anggotanya adalah negara-negara di kawasan Aspas,

dibentuk pada tahun 1989. Tujuan kerja sama ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi

kawasan.

Keanggotaan APEC terdiri dari banyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari

APEC, total penduduk di wilayahnya mencapai 2,6 milyar. Total PDB anggotanya mencapai 57

persen dari PDB dunia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen dari perdagangan dunia.

Sejak pembentukannya, berbagai kegiatan APEC telah menghasilkan berbagai komitmen.

Di antara komitmen tersebut adalah pengurangan tarif dan hambatan non tarif lainnya.

Komitmen lainnya adalah menciptakan kondisi ekonomi yang lebih esien dan meningkatkan

perdagangan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang berperan aktif dalam pembentukan APEC.

Indonesia perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi perdagangan dunia yang bebas.

Semua kegiatan tersebut adalah untuk mengamankan kepentingan nasional RI. Kontribusi

Indonesia terbesar bagi APEC adalah disepakatinya “Tujuan Bogor” tahun 1994. Di antara

tujuan itu adalah iberalisasi perdagangan dan investasi asing. Komitmen ini mendorong

percepatan penghapusan tarif maupun peningkatan investasi asing. .

APEC ternyata mampu meningkatkan arus barang, jasa maupun pertumbuhan ekonomi

negara anggotanya. Mitra dagang utama Indonesia sebagian besar berasal dari kawasan APEC.

Kita memiliki potensi untuk memanfaatkan pasar APEC bagi ekspor maupun investasi.

c. Bank Dunia

Bank Dunia atau

World Bank

adalah salah satu badan khusus PBB. Bank Dunia berdiri

tahun 1944. Pada awalnya, fokus utama bantuan Bank Dunia diperuntukkan bagi rekonstruksi

pasca Perang Dunia II. Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan pada upaya

penurunan angka kemiskinan.

Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar bagi negara-negara di

dunia. Kantor pusat Bank Dunia berada di Washington DC. Struktur organisasi Bank Dunia

terdiri dari beberapa lembaga khusus, dengan tugas antara lain: :

1) Menanggulangi kemiskinan di seluruh dunia.

2) Peningkatan kualitas hidup masyarakat, yaitu meningkatkan pendidikan, kesejahteraan,

dan kesehatannya.

3) Memfasilitasi pengembangan iinvestasi asing.

Bank Dunia memiliki peran penting dalam membantu pembangunan di Indonesia.

Bantuan lembaga ini berupa pinjaman berbunga rendah. Bank Dunia merupakan bagian dari

CGI, lembaga donor bagi Indonesia. CGI merupakan singkatan dari

Consultative Group on

Indonesia

(CGI). Pinjaman dari Bank Dunia kita gunakan untuk pendanaan proyek-proyek

pembangunan. Misalnya, untuk perbaikan gedung sekolah, jalan raya, pembangkit listrik, dan

perbaikan infrastruktur lainnya.

Pera Indonesia di Era Global

53

d. WTO

WTO merupakan singkatan dari

World Trade Organization

. Artinya, Organisasi

Perdagangan Dunia. Organisasi ini memiliki kewenangan mengatur dan mengawasi

persetujuan perdagangan bebas antar negara. WTO juga bertugas menjadi penengah bila

terjadi perselisihan antara anggotanya.

Organisasi ini resmi berdiri tahun 1995, menggantikan GATT. Organisasi awal ini

merupakan singkatan dari

General Agreement on Tariffs and Trade

. Artinya, Persetujuan

Umum mengenai Tarif dan Perdagangan. GATT memuat aturan-aturan sistem perdagangan

internasional.

Indonesia telah menjadi anggota WTO sejak tahun 1995. Posisi dasar Indonesia pada

beberapa masalah utama. Di bidang pertanian, kita memperjuangkan penurunan tarif produk

pertanian di negara maju. Kita juga memperjuangkan penghapusan subsidi pertanian di

negara maju. Di bidang jasa, kita memperjuangkan perlindungan industri jasa di negara

berkembang. Hal ini mengingat melimpahnya impor jasa akibat liberalisasi perdagangan. Di

bidang kesehatan, kita berupaya mendapatkan obat-obatan dengan harga murah.

5. Bidang Sosial

Di bidang sosial, peran Indonesia pada era global tentunya banyak sekali. Di sini kita batasi

pada partisipasi aktif Indonesia dalam berbagai kegiatan internasional. Bentuk kegiatannya

antara lain memperkuat pelaksanaan HAM, dan aktif dalam Dewan HAM PBB.

Upaya pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia merupakan prioritas penting.

UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan tentang HAM mengamanatkan hal

tersebut. Komitmen terhadap pelaksanaan HAM juga sejalan dengan proses reformasi

dan demokratisasi. Konsep HAM sendiri bukan merupakan hal yang baru bagi bangsa kita.

Indonesia telah melewati perjuangan panjang melawan penjajahan. Kita memperjuangkan

hak untuk menentukan nasib sendiri. Hak untuk merdeka dari penjajahan asing adalah salah

satu hak manusia yang paling asasi.

Reformasi yang bergulir semakin memantapkan tekad Indonesia dalam penghormatan

HAM. UUD 1945 telah memuat jaminan perlindungan HAM secara global. Perubahan kedua

UUD 1945 merumuskan HAM di dalam bab tersendiri yang terdiri dari sepuluh pasal.

Indonesia telah meratikasi 6 dari 7 instrumen pokok HAM internasional, yaitu tentang:

Penghapusan diskriminasi terhadap perempuan. Misalnya, perbedaan perlakuan dalam

bekerja dan menempuh pendidikan.

Hak anak. Misalnya, hak untuk bersekolah, mendapatkan pengasuhan orang tua.

Menentang bentuk perlakuan tidak manusiawi atau merendahkan. Misalnya, penyiksaan

terhadap pembantu, penolakan orang miskin berobat di rumah sakit.

Penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial. Misalnya, mengutamakan etnis tertentu

dalam menerima pekerja.

Hak Sipil dan Politik. Misalnya, hak untuk memperoleh kartu identitas, mengikuti pemili-

han umum secara bebas.

Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Misalnya, hak mendapatkan pekerjaan, asuransi

kesehatan, membuat karya seni.

Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM).

Konsepnya mengedepankan pemberdayaan dan peningkatan hubungan antara pemerintah

dan organisasi HAM. RANHAM tersebut menjadi Gerakan Nasional.

Pemerintah Indonesia sejak tahun 2005 telah membentuk panitia RANHAM di tingkat

provinsi dan kabupaten. Tujuannya, meyakinkan pelaksanaan RANHAM di daerah. Hak

ini untuk menjamin bahwa tidak ada peraturan daerah yang bertentangan dengan HAM.

Hingga saat ini lebih dari 300 panitia RANHAM daerah sudah terbentuk yang juga melibatkan

akademisi dan LSM daerah.













Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

54

Tahun 2006 Indonesia telah terpilih sebagai anggota Dewan HAM. Pemilihan ini dilakukan

oleh Majelis Umum PBB. Hal ini merupakan bukti nyata kepercayaan masyarakat internasional

terhadap Indonesia.

6. Bidang Keamanan

Indonesia memiliki cita-cita ikut mewujudkan perdamaian dunia. Untuk itu banyak upaya

dilakukan Indonesia. Diantaranya, upaya memberantas terorisme internasional. Kita juga

mendukung perlucutan senjata. Upaya perdamaian dunia yang dilakukan PBB pun kita dukung

dengan mengirimkan Pasukan Garuda.

a. Pemeliharaan Perdamaian Dunia

Partisipasi aktif Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian dunia sejalan dengan komitmen

bangsa. Di antara komitmen itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Komitmen itu adalah

turut serta menciptakan perdamaian dunia. Perdamaian yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tahun 1945 bangsa Indonesia mengumandangkan proklamasi kemerdekaan. Mesir

adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan itu. Indonesia akhirnya mengangkat

seorang kuasa usaha sebagai perwakilan Indonesia di Mesir. Perwakilan ini membawa misi

diplomatik untuk seluruh negara Arab. Jalinan diplomatik yang akrab ini ternyata kemudian

menjadi penting. Ketika Indonesia dan Belanda bersengketa di PBB, negara-negara Arab

mendukung kita.

Pada tahun 1956 pasukan Inggris, Perancis, dan Israel ditarik dari wilayah Mesir. Hal ini

didasarkan atas keputusan PBB. Indonesia mendukung keputusan itu. Inilah saatnya bagi

kita membalas budi. Tahun 1957, Indonesia untuk pertamakalinya mengirimkan Kontingen

Garuda (KONGA). Lokasinya ke wilayah sengketa di Mesir tersebut. Demikianlah, pengiriman

pasukan KONGA sangat dirasakan manfaatnya oleh PBB. Tahun 2007, KONGA XXIII/A dikirim

ke Libanon. Berarti, Indonesia sudah mengirimkan pasukan perdamaian 23 kali.

Pasukan Perdamaian PBB bertugas untuk memelihara atau memulihkan perdamaian di

suatu wilayah. Pasukan ini biasanya terdiri dari dua kelompok. Pertama, pengamat yang tidak

bersenjata Kedua, personil militer dengan senjata ringan. Pasukan PBB memasuki wilayah

konik setelah pihak yang bertempur menyatakan gencatan senjata. Pada tahun 1988,

pasukan pemelihara perdamaian PBB mendapat hadiah nobel perdamaian.

Sumber: tnilebanon dan Encarta 2007

Gambar No.25. (Kiri) Anggota pasukan kontingen Garuda XXIII/A di Libanon sedang

melakukan pertandingan persahabatan dengan anggota pasukan dari negara lain. (Kanan)

Pasukan pemelihara perdamaian PBB di Bosnia tahun 1996.

Pera Indonesia di Era Global

55

b. Perlucutan Senjata

Kita tentunya pernah mendengar tentang senjata pemusnah massal. Maksudnya, senjata

yang dapat menewaskan manusia dalam jumlah besar. Contohnya adalah bom nuklir yang

dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.

Indonesia memegang teguh komitmen dalam perlucutan senjata. Negara kita selalu

mendukung usaha-usaha dalam kerangka kerja sama multilateral tersebut. Artinya, kerja

sama yang diikuti oleh banyak negara. Kegiatan ini untuk melindungi kepentingan nasional

dan negara-negara berkembang lainnya. Senjata yang dimaksudkan di sini adalah senjata

pemusnah massal. Yang termasuk dalam kategori ini adalah senjata nuklir, kimia maupun

biologi. Masing-masing jenis senjata ini memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

Di era 1960-an, kecemasan akan lomba senjata nuklir antara AS dan Uni Soviet semakin

meningkat. Negosiasi pun dimulai untuk menghentikan berkembangnya senjata nuklir.

Negosiasi ini membuahkan hasil dengan lahirnya NPT tahun 1968. NPT merupakan singkatan

dari

the Non-Proliferation of Nuclear Weapons Treaty

. Artinya, Perjanjian Non-Proliferasi

Senjata Nuklir. Non-proliferasi berarti tidak mengembangkan.

Perjanjian NPT mengelompokkan negara-negara di dunia menjadi dua. Kelompok pertama

negara nuklir dan kelompok kedua negara nonnuklir. Kelompok pertama anggotanya AS, Uni

Soviet, Inggris, Perancis, dan China. Negara-negara lainnya berarti kelompok kedua.

Kesepakatan dalam NPT adalah sebagai berikut. Negara nuklir tidak mentransfer maupun

mengembangkan senjata nuklir pada negara nonnuklir. Negara nonnuklir dilarang menerima

transfer atau bantuan pengembangan senjata nuklir dari negara nuklir. Untuk memverikasi

janji ini negara nonnuklir bersedia menerima inspeksi IAEA. Badan Energi Atom Internasional

ini merupakan bagian dari PBB. Kepanjangannya

International Atomic Energy Agency

.

Dalam perlucutan senjata nuklir, Indonesia telah meratikasi NPT pada tahun 1979.

NPT merupakan salah satu tonggak perlucutan senjata nuklir. Badan ini telah berhasil

dalam mengurangi perlombaan senjata nuklir. NPT dan IAEA juga berhasil memastikan

kepatuhan semua negara untuk melaksanakan kewajibannya. Protokol Tambahan IAEA telah

ditandatangani Indonesia tahun 1999. Indonesia berpendapat agar hak mengembangkan

energi nuklir dengan tujuan damai tetap dihormati.

Sumber: wikipedia

Gambar No.26. Kota Hiroshima hancur setelah dibom nuklir oleh AS tahun 1945, me-

newaskan ratusan ribu orang (kiri). Peluru kendali antar benua ini bernama Titan. Ledakan-

nya 40 kali lebih dahsyat dibandingkan dengan bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima

(kanan).

Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas VI

56

Indonesia juga telah menandatangani perjanjian tentang pelarangan uji coba senjata

nuklir. Indonesia menganggap perjanjian tersebut sangat bermanfaat dalam mencegah

pengembangan senjata nuklir. Indonesia menyadari bahwa simulasi percobaan senjata

nuklir dengan komputer tidak bisa dilarang. Uji coba seperti ini tidak menggunakan ledakan

nuklir. Indonesia menyadari perjanjian yang telah ada merupakan hasil maksimal yang bisa

dicapai.

Indonesia telah meratikasi Konvensi Senjata Kimia (KSK) pada tahun 1998. Indonesia

juga melakukan implementasi berbagai ketentuan yang tertuang dalam konvensi. Diantaranya

menyusun Deklarasi Tahunan. Kita sedang mempersiapkan undang-undang implementasi

KSK. Indonesia juga telah menerima tim inspeksi OPCW. Nama panjang tim ini

Organisation

for Prohibition of Chemical Weapons

. Artinya, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia. OPCW

melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan bahan kimia di Jatim, Kaltim, serta NAD. Mirip

IAEA, OPCW juga bertugas melakukan inspeksi namun terhadap senjata kimia.

Indonesia tidak memiliki dan tidak bermaksud untuk mengembangkan senjata kimia.

Indonesia senantiasa mendukung upaya OPCW dalam pelarangan senjata kimia. Indonesia

juga menekankan pentingnya kerja sama antar negara dalam mendukung implementasi

KSK.

Dalam hal perlucutan senjata biologi, Indonesia telah meratikasi Konvensi Senjata Biologi

pada tahun 1992. Salah satu kelemahan dari konvensi ini adalah belum dibentuknya sistem

verikasi. Padahal sistem ini penting untuk menjaga kepatuhan anggota. Berbagai upaya

untuk menyusun sistem verikasi sampai saat ini masih belum berhasil. Indonesia berharap

agar masalah ini dapat segera diselesaikan bersama.

c. Pemberantasan Terorisme

Indonesia mengutuk keras terorisme. Terorisme bertentangan dengan pandangan hidup

bangsa kita, yaitu Pancasila. Utamanya sila perikemanusiaan yang adil dan beradab. Namun

Indonesia juga menekankan pentingnya pemahaman untuk tidak mengkaitkan terorisme

dengan agama. Pemberantasan terorisme hanya berhasil bila dilakukan langkah-langkah yang

komprehensif dan seimbang. Hal ini sejalan dengan tujuan dan prinsip Piagam Perserikatan

Bangsa-Bangsa dan HAM.

Sumber: mirrors.org dan geocities.com/mahdi_omen

Gambar No.27. Serangan 11 September 2001 menghancurkan World Trade Center (WTC)

di New York. Kompleks gedung berrtingkat ini menjadi pusat perdagangan, perkantoran,

dan perbankan di AS. Pesawat yang dibajak teroris ditabrakkan ke gedung kedua, beberapa

menit setelah kejadian serupa di gedung pertama (kiri). Pengeboman di Bali, 2002 (kanan).

Pera Indonesia di Era Global

57

D. Rangkuman

1. Kemajuan di bidang komunikasi, transportasi, dan teknologi informasi mempercepat

proses globalisasi.

2. Dalam rangka globalisasi, PBB menetapkan tujuan pembangunan milenium yang

terkenal dengan MDGs.

3. Peran Indonesia di era global ditandai dengan berperan aktif di berbagai organisasi

regional dan internasional.

4. Setiap organisasi regional dan internasional memiliki cakupan kawasan dan bidang

kerjasama yang berbeda.

5. Indonesia menentang pengembangan senjata pemusnah massal. Negara kita juga

berperan aktif memberantas terorisme.

E. Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat namun jelas!

1. Sebutkan tiga dari delapan tujuan pembangunan milenium!

2. Buktikan bahwa Indonesia berperan aktif dalam memelihara perdamaian dunia!

3. Jelaskan dua tujuan utama berdirinya ASEAN!

4. Jelaskan tentang tiga pilar pengentasan kemiskinan dari Bank Pembangunan Asia!

5. Jelaskan posisi strategis APEC dalam perekonomian global!

6. Jelaskan bahwa komitmen bangsa Indonesia terhadap HAM sudah ada sebelum Indonesia

merdeka!

7. Sebutkan tiga dari enam instrumen HAM internasional yang telah diratikasi Indonesia!

8. Apa manfaat misi diplomatik Indonesia di kawasan Arab pada masa awal kemerdekaan?

9. Jelaskan isi kesepakatan dalam Perjanjian Non-Poliferasi Nuklir!

10. Apa yang dimaksud dengan senjata pemusnah massal? Senjata apa saja yang ternasuk

kategori senjata tersebut?

Indonesia percaya bahwa tugas penting utama untuk menangani terorisme adalah

meletakkan pondasi hukum. Dengan demikian, negara dapat melindungi baik kepentingan

publik maupun HAM. Hal ini menjadi dasar penegakan hukum untuk memberantas terorisme.

Kerangka hukum pemberantasan terorisme didasarkan pada proses nasional dan internasional.

Indonesia telah membuat hukum dan peraturan-peraturan anti terorisme.

Indonesia telah menandatangani Konvensi-Konvensi PBB yang menangani terorisme

internasional. PBB memiliki Komite Anti Terorisme dan Komite Sanksi. Komite ini di bawah

Dewan Keamanan PBB. Indonesia telah menyampaikan laporan kepada komite ini secara

berkala. Indonesia juga telah menerima Konvensi Internasional Pemberantasan Tindakan

Terorisme Nuklir tahun 2005.

Indonesia memfasilitasi Pertemuan Regional Para Menteri Melawan Terorisme di Bali

tahun 2004. Tujuannya untuk memperkuat upaya regional melawan terorisme. Pertemuan

ini dihadiri oleh para menteri luar negeri dan penegak hukum seregional. Pertemuan ini

menyetujui sejumlah rekomendasi aksi dalam penanggulangan terorisme.